Welcome to My Blog. Semoga Bermanfaat :)(Akuntansi | Al-Catraz | Hobby | Opini | Other Story)

3 September 2013

Struktur Teori Akuntansi



STRUKTUR TEORI AKUNTANSI

1.      Sifat Struktur Teori Akuntansi
Struktur teori akuntansi terdiri dari beberapa elemen berikut ini:
  1. Pernyataan tujuan laporan keuangan
  2. Pernyataan postulat dan konsep teoritis akuntansi yang terkait dengan asumsi-asumsi lingkungan dan sifat unit akuntansi
  3. Pernyataan tentang prinsip-prinsip dasar yang didasarkan pada postulat dan konsep teoritis
  4. Batang tubuh teknik-teknik akuntansi yang diturunkan dari prinsip-prinsip akuntansi

2.      Sifat Postulat Akuntansi Konsep Teoritis dan Prinsip
·         Postulat akuntansi adalah pernyataan yang tidak memerlukan pembuktian atau aksiome, berterima umum berdasarkan kesesuaiannya dengan tujuan laporan keuangan, menggambarkan lingkungan ekonomi, politik, sosiologi, dan hukum tempat akuntansi beroperasi
·         Konsep teoritis akuntansi adalah pernyataan yang tidak memerlukan pembuktian atau aksioma, berterima umum berdasarkan kesesuaiannya dengan tujuan laporan keuangan yang menggambarkan sifat entitas akuntansi yang beroperasi dalam ekonomi bebas yang dikarakteristikkan oleh kepemilikan pribadi atas kekayaan
·         Prinsip akuntansi adalah aturan keputusan umum, yang diturunkan baik dari tujuan dan konsp teoritis akuntansi, yang mengatur pengembangan teknik-teknik akuntansi
·         Teknik akuntansi adalah aturan spesifik yang diturunkan dari prinsip akuntansi untuk memperlakukan transaksi atau peristiwa tertentu yang dihadapi oleh entitas akuntansi



3.      Postulat Akuntansi
            Postulat Entitas
Postulat ini mengatakan bahwa setiap perusahaan merupakan unit akuntansi yang terpisah dan berbeda dari pemiliknya dan perusahaan lain. Postulat entitas merumuskan bidang perhatian akuntan dan membatasi jumlah objek, peristiwa dan atribut peristiwa yang harus dimasukkan dalam laporan keuangan. Postulat memungkinkan akuntan membedakan antara transaksi bisnis dan individu: akuntan melaporkan transaksi perusahaan, bukan transaksi pemilik perusahaan. .
            Postulat Kelangsungan Usaha
Postulat ini menyatakan bahwa entitas akuntansi akan terus beroperasi untuk melaksanakan proyek, komitmen, dan aktivitas yang sedang berjalan. Postulat ini mengasumsikan bahwa perusahaan tidak mengharapkan untuk dilikuidasi dalam masa mendatang yang dapat diketahui dari sekarang atau bahwa entitas akan terus beroperasi untuk periode waktu yang tidak tertentu. Postulat kelangsungan usaha ini menjustifikasi penilaian aset dengan nonlikuidasi dan menyediakan dasar untuk akuntansi depresiasi.
            Postulat Unit Pengukur
Postulat ini menyatakan bahwa akuntansi adalah pengukuran dan proses mengkomunikasikan aktivitas perusahaan yang dapat diukur dalam satuan moneter. Postulat ini berimplikasi pada dua keterbatasan utama yaitu akuntansi terbatas untuk memprediksi informasi yang dinyatakan dalam satuan moneter, tidak mencatat dan mengkomunikasikan informasi lain yang relevan namun bersifat nonmoneter dan keterbatasan yang diakibatkan oleh unit moneter itu sendiri sebagai unit pengukur.
            Postulat Periode Akuntansi
Postulat ini menyatakan bahwa laporan keuangan yang menggambarkan perubahan dalam kesejahteraan perusahaan seharusnya diungkapkan secara periodik. Panjangnya periode waktu dapat bervariasi, tetapi hukum pajak penghasilan, yang mensyaratkan penentuan income dengan dasar satu tahunan dan praktik bisnis tradisional, menggunakan periode normal satu tahun.
4.      Konsep Teoritis Akuntansi
            Teori Proprietary/Teori Kepemilikan
Menurut teori kepemilikan, entitas sebagai agen, perwakilan atau susunan melalui wirausahawan individual atau pengoperasi pemegang saham. Tujuan utama teori ini adalah untuk menentukan dan menganalisis kekayaan pemilik. Teori ini dianggap memiliki paling tidak dua bentuk, yang menjadi dasar untuk membedakan siapa yang termasuk dalam kelompok proprietary. Bentuk pertama hanya pemegang saham biasa yang merupakan bagian dari kelompok proprietary dan pemegang saham preferen tidak termasuk di dalamnya, sedangkan bentuk kedua adalah teori proprietary, baik saham biasa dan saham preferen termasuk dalam ekuitas pemilik.
            Teori Entitas
Teori entitas memandang entitas sebagai sesuatu yang terpisah dan berbeda dari pihak yang menyediakan modal pada entitas. Secara sederhana, unit bisnis bukan pemilik melainkan pusat kepentingan akuntansi. Dampak teori entitas ditemukan dalam beberapa terminologi teknik akuntansi yang digunakan dalam praktik. Pertama teori ini menyetujui pengadopsian penilaian persediaan LIFO daripada FIFO. Kedua, definisi umum revenue sebagai produk perusahaan dan expenses sebagai barang dan jasa yang dikonsumsi untuk mendapatkan revenue. Ketiga, pembuatan laporan onsolidasi dan pengakuan kepentingan kelas minoritas sebagai pemilik ekuitas tambahan juga konsisten dengan teori entitas. Yang terakhir, teori ini dianggap menyetujui pengadopsian nilai sekarang atau penilaian berbasis selain kos historis.
            Teori Dana
Teori dana memandang unit bisnis terdiri atas sumber daya ekonomi serta kewajiban dan restriksi terkait mengenai penggunaan sumber daya. Teori ini terutama berguna untuk pemerintah dan organisasi nirlaba.

5.      Prinsip Akuntansi
            Prinsip Cost
Menurut prinsip ini, kos historis merupakan dasar penilaian yang memadai untuk mengakui pemerolehan semua barang dan jasa, expenses, kos dan ekuitas. Dengan demikian, item dinilai dengan harga pertukaran pada saat barang tersebut dibeli dan dicatat dalam laporan keuangan pada nilai atau porsi amortisasi nilai barang.
            Prinsip Revenue
Prinsip revenue menspesifikasi tiga hal, yaitu:
1.      sifat komponen-komponen revenu: secara mendasar, terdapat dua pandangan tentang komponen revenue. Pertama, pandangan yang komprehensif memasukkan semua hasil dari aktivitas bisnis dan investasi. Kedua, revenue hanya memasukkan hasil yang berasal dari aktivitas penghasil revenuedan mengeluarkan penghasilan investasi dan keuntungan dan kerugian dari pelepasan aset tetap.
2.      pengukuran revenue: revenue diukur dalam pengertian nilai pertukaran produk atau jasa dalam sebuah transaksi yang lugas. Ada dua interpretasi revenue yang muncul dari konsep revenue ini, yaitu
·         potongan tunai dan berbagai pengurangan dalam harga tetap
·         untuk transaksi nonkas, nilai pertukaran sama dengan nilai pasar yang wajar barang atau jasa yang diberikan, mana yang lebih mudah dan jelas menghitungnya.
3.      waktu pengakuan revenue: ada beberapa kriteri spesifik pengakuan revenue dan income, yaitu:
·         diperoleh dalam satu atau beberapa pengertian
·         dalam bentuk yang dapat didistribusikan
·         hasil atas konversi yang timbul dari transaksi antara perusahaan dan pihak eksternal
·         hasil dari penjualan yang sah atau proses serupa
·         dipotong dari modal
·         dalam bentuk aset lancar
·         dampak kotor dan bersih pada ekuitas pemegang saham harus dapat diestimasi dengan tingkat reliabilitas tinggi
            Prinsip Penandingan
Prinsip ini menyatakan bahwa expenses harus diakui pada periode yang sama dengan revenue, yaitu revenue diakui dalam periode tertentu sesuai dengan prinsip revenue, dan expenses yang terkait kemudian diakui.hubungan antara revenue dan expenses tergantung pada satu dari empat kriteri berikut:
1.      penandingan langsung kos yang telah terpakai dengan revenue
2.      penandingan langsung kos yang telah terpakai dengan periodenya
3.      alokasi kos selama periode yang mendapatkan manfaat
4.      menjadikan expenses semua kos lain dalam periode terjadinya, kecuali jika dapat ditunjukkan bahwa masih memiliki manfaat di masa mendatang
            Prinsip Objektivitas
Akuntan telah menggunakan prinsip objektivitas untuk menjustifikasi pemilihan prosedur pengukuran yang digunakan. Prinsip ini telah menjadi subjek interpretasi yang berbeda:
1.      pengukuran objektivitas merupakan ukuran yang tidak personal dalam pengertian bebas dari bias personal pengukurannya.
2.      pengukuran objektivitas merupakan pengukuran variabel dalam pengertian bahwa pengukuran didasarkan pada bukti
3.      pengukuran objektivitas merupakan hasil dari konsensus diantara kelompok pengamat atau pengukur tertentu
4.      ukuran penyebaran atas distribusi pengukuran digunakan sebagai indikator tingkat objektivitas suatu sistem pengukuran termaksud
            Prinsip Konsistensi
Prinsip ini menyatakan bahwa peristiwa ekonomi yang serupa seharusnya dicatat dan dilaporkan secara konsisten dari periode ke periode. Penerapan prinsip ini membuat laporan keuangan lebih komparabel dan lebih berguna. Konsistensi juga merupakan batasan bagi pengguna yang dimaksudkan untuk memfasilitasi keputusan pengguna dengan memberikan laporan keuangan yang komparabel dari sebuah perusahaan selama beberapa waktu, sehingga mempertinggi kegunaan laporan.
            Prinsip Pengungkapan Penuh
Pengungkapan penuh mensyaratkan bahwa laporan keuangan didesain dan dibuat untuk menggambarkan secara akurat peristiwa ekonomi yang telah mempengaruhi perusahaan untuk suatu periode dan memuat informasi yang memadai untuk membuat laporan berguna dan tidak menyesatkan bagi rata-rata investor.
            Prinsip Konservatisme
Prinsip ini menyatakan bahwa ketika memilih diantara dua atau lebih teknik akuntansi yang dapat diterima maka preferensinya adalah memilih yang paling kecil dampaknya terhadap ekuitas pemegang saham. Prinsip ini merupakan prinsip pengecualian dalam artian bahwa prinsip ini bertindak sebagai balasan untuk penyajian data akuntansi yang relevan dan reliabel.
            Prinsip Materialitas
Prinsip ini menyatakan bahwa transaksi dan peristiwa yang tidak memiliki dampak ekonomi yang signifikan dapat diatasi dengan cara yang paling tepat, apakah transaksi dan peristiwa tersebut sesuai dengan prinsip berterima umum atau tidak, dan tidak perlu diungkap.
            Prinsip Keragaman dan Komparabel
Prinsip ini mengacu pada penggunaan prosedur yang sama untuk item-item yang terkait dengan perusahaan tertentu antar waktu; prinsip keseragaman merujuk pada penggunaan prosedur yang sama oleh perusahaan yang berbeda. Tujuannya adalah mencapai komparabilitas laporan keuangan dengan mengurangi keanekaragaman yang tercipta karena penggunaan prosedur akuntansi yang berbeda oleh perusahaan yang berbeda.

No comments :

Post a Comment