Welcome to My Blog. Semoga Bermanfaat :)(Akuntansi | Al-Catraz | Hobby | Opini | Other Story)

3 September 2013

Manajemen Risiko

  Manajemen Risiko

A. Pengertian Risiko
Risiko dapat dikatakan sebagai suatu peluang terjadinya kerugian atau kehancuran. Lebih luas, risiko dapat diartikan sebagai kemungkinan terjadinya hasil yang tidak diinginkan atau berlawanan dari yang diinginkan. Dalam industri keuangan pada umumnya, terdapat suatu jargon “high risk bring about high return”, artinya jika ingin memperoleh hasil yang lebih besar, akan dihadapkan pada risiko yang lebih besar pula. Contohnya dalam investasi saham. Volatilitas atau pergerakan naik-turun harga saham secara tajam akan membuka peluang untuk memperoleh hasil yang lebih besar, namun sebaliknya, jika harga bergerak ke arah yang berlawanan, maka kerugian yang akan ditanggung sangat besar.
Risiko investasi dapat diartikan sebagai kemungkinan terjadinya perbedaan antara actual return dan expected return, sehingga setiap investor dalam mengambil keputusan investasi harus selalu berusaha meminimalisasi berbagai risiko yang timbul, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Setiap perubahan kondisi ekonomi baik mikro ataupun makro akan mendorong investor untuk melakukan strategi yang harus diterapkan untuk tetap memperoleh return.
            Jenis-jenis risiko yang akan dihadapi perusahaan :
  Risiko Murni adalah resiko yang hanya menawarkan prospek terjadinya kerugian.contohnya meliputi risiko sebuah pabrik akan musnah karena kebakaran atau adanya tuntutan pertanggungjawaban produk yang akan mengakibatkan kerugian besar bagi perusahaan.
  Risiko Spekulatif adalah situasi yang menawarkan adanya peluang meraih keuntungan namun juga mungkin dapat mengakibatkan kerugian. Jadi, investasi pada proyek-proyek baru dan sekuritas akan melibatkan risiko spekulatif.
  Risiko Permintaan adalah risiko yang terkait dengan permintaan atas produk atau jasa perusahaan. Karena penjualan adalah hal yang sangat penting artinya bagi seluruh bisnis, risiko permintaan adalah salah satu risiko paling signifikan yang dihadapi perusahaan.
  Risiko Lingkungan adalah risiko yang terkait dengan dampak kegiatan perusahaan terhadap lingkungan sekitar. Kesadaran public selama beberapa tahun terakhir, ditambah besarnya biaya pemulihan lingkungan, telah meningkatkan pentingnya risiko ini.
  Risiko Pertanggung jawaban adalah resiko yang terkait dengan produk, jasa, atau tindakan karyawan. Contohna termasuk keputusan ganti rugi yang sangat besar yang dikenakan terhadap produsen asbes dan beberapa penyedia jasa layanan kesehatan, termasuk pula biaya yang diakibatkan oleh keslahan dalam tindakan karyawan.
  Risiko Input adalah risiko yang terkait dengan biaya input, termasuk tenaga kerja dan bahan baku. Jadi, sbuah peusahaan yang menggunakan tembaga sebagai bahan baku dalam proses produksinya akan menghadapi risiko meningkatnya biaya tembaga dan perusahaan tidak mampu membebankan kenaikan ini pada para pelanggannya.
  Risiko Keuangan adalah risiko yang diakibatkan oleh transaksi-transaksi keuangan. Jika sebuah perusahaan berencana untuk menerbitkan obligasi baru, perusahaan tersebut akan menghadapi risiko bahwa tingkat suku bunga akan naik sebelum obligasi dapat dijual dipasar.
  Risiko Properti adalah risiko yang terkait dengan rusaknya aktiva-aktiva produktif. Jadi, ancaman terjadinya kebakaran, banjir, dan huru-hara merupakan risiko property bagi perusahaan.
  Risiko Karyawan adalah risiko yang berasal dari tindakan-tindakan karyawan. Contohnya terkait dengan penggelapan, kecurangan oleh karyawan, tau tuntutan hokum yang didasarkan atas tuduhan adanya diskriminasi umur atau jenis kelamin.
              Risiko yang dapat diasuransikan adalah risiko yang dapat dilindungi oleh asuransi. 

Baca selengkapnya silahkan unduh dokumennya disini 

No comments :

Post a Comment