Al-Catraz History
Ranu Kumbolo (2.390 mdpl)
(16-18 November 2012)
Day 2 & 3
Hari Kedua
Dihari berikutnya, pagi sekali kami sudah mempersiapkan mental dan fisik untuk perjalanan yang diimpikan ini. Setelah kecewa dihari pertama kali ini kami benar-benar sudah tidak sabar ingin melihat keindahan Ranu Kumbolo. Jam 7 pagi kami berangkat dari kontrakan menuju Ranu Pane via jalur Tumpang. Sesampainya di Tumpang kami memutuskan berhenti sejenak disebuah warung kecil untuk sarapan dan membeli bekal. Perjalanan kembali dilanjutkan melewati Poncokusumo dan Coban Pelangi. Medan yang kami lalui memang cukup berat, jalan menanjak dan sebagian rusak parah. Namun pemandangan via jalur Tumpang ini cukup menakjubkan terlebih setelah melewati Coban Pelangi. Terlihat deretan bukit-bukit memanjakkan mata kami. Orang-orang menamai bukit-bukit tersebut dengan nama Bukit Teletubies, bentuknya memang mirip dengan bukit yang ada diserial televisi anak-anak tersebut. Setelah beberapa jam melakukan perjalanan darat, akhirnya kami sampai di Pos Pendakian Ranu Pane. Tak sabar ingin segera mendaki, kami langsung bersiap-siap mengganti baju dan lain-lain. Setelah proses registrasi selesai kamipun memulai pendakian.
|
Gardu Pandang Bukit Teletubies |
Pendakian ke Ranu Kumbolo
dari pos registrasi sebenarnya ada dua jalur yaitu via jalur biasa dan
via ayek-ayek. Kami tidak mau mengambil resiko tersesat lagi, jadi kami
memutuskan melewati jalur biasa. Pendakian dimulai dengan melalui jalan
aspal ke arah barat sekitar 500 meter dari pos registrasi menuju gerbang
pendakian Gunung Semeru. Ada dua jalan disini, kebetulan karena kami
pemula kami memilih jalan yang lebar. Empat puluh meter berjalan kami
disoraki oleh para petani kalau jalan yang kami lewati salah. Kamipun
putar balik menuju jalan kecil yang menanjak. Jalan menanjak dan lumayan
panjang langsung menanti kita setelah itu. Kami dengan gerak laju yang
standar sesekali menghela nafas karena track ini. Setelah tanjakan
pertama tersebut, medan yang kami lalui relatif landai dan sesekali
menanjak. Kondisi jalanpun meringankan beban dari para pendaki, pasalnya
jalan tersebut sudah di beri paving. Disekitar jalur banyak ditumbuhi
pohon-pohon merambat dan ranting yang menghalangi jalan. Kami harus
sering merunduk agar tidak tersangkut ranting. Beberapa kali kami harus
berhenti untuk menghela nafas dan bergantian menggendong tenda karena pada waktu itu tak ada satupun dari kami membawa tas gunung.
|
Memulai Pendakian |
|
Menuju Pos 1 |
Pemandangan menuju pos 1
ini didominasi oleh pemandangan bukit dan lembah-lembah. Tampak sangat
indah bagi diri saya pribadi. Sekitar 3 km kami berjalan menyusuri
bukit, kami sampai di pos 1 Landengan Dowo. Kami beristirahat sejenak di pos 1. Setelah itu kami kembali melanjutkan perjalanan menuju
pos 2 Watu Rejeng. Perjalanan ke pos 2 track yang kami lalui sudah
mulai berat. Jalan setapak sesekali tertutupi tanh longsor dan pohon
tumbang. Pemandangan masih didominsai oleh bukit-bukit, lereng-lereng
dan lembah tapi cukup menakjubkan. 2 kilometer berjalan, kami sampai
dipos ke 2 Watu Rejeng. Dipos ini kami berhenti, berniat untuk minum dan
memakan sedikit snack. Namun kami berenam heran ketika snack yang tempo
hari dibawa tidak ada didalam tas. Padahal kami sudah membutuhkan
asupan tenaga. Entah dimana snack itu kami tidak mau mendebatkannya.
|
Menuju Pos 2 |
Kemudian kami bergegas melanjutkan perjalanan menuju pos 3. Dari pos 2 ini masih ada 2 pos lagi untuk sampai di Ranu Kumbolo. Perjalanan ke pos 3 medan yang dilalui relatif sama dengan medan menuju pos 2. Namun jalan paving sudah tidak ditemukan lagi. Setelah berjalan sejauh 4 kilometer kami sampai di Pos 3. Dipos ini kami bertemu dengan seorang reporter acara petualang terkenal yaitu Mbak Riani Djangkaru. Sudah berumur namun dia masih terlihat cantik dengan rambut pendeknya. Riani Djangkaru sedang mendaki ke Ranu Kumbolo juga untuk acara bersih gunung yang diselenggarakan oleh salah satu produsen perlengkapan mountainering. Kami sempat berfoto dipinggir pos gardu karena pada saat itu gardu di pos 3 roboh. Tidak mau berlama-lama kami langsung bergegas menuju pos ke 4 Ranu Kumbolo berjarak 6 kilometer dari pos 3. Perjalanan dimulai dengan tanjakan hampir 60 derajat dan panjangnya sekitar 100 meter. Kami harus menunduk dan sedikit merayap untuk melalui tanjakan ini. Pemandangan menuju pos 4 sudah agak berbeda. Pemandangan didominsai padang rumput dan juga pohon pinus. Semangat kami semakin bertambah karena bisikan para pendaki yang berpapasan dengan kita "Semangat mas, sedikit lagi Ranu". Sudah sangat tidak sabar kami berenam unuk sampai di Ranu Kumbolo. Ditengah perjalanan ini pula, kami menemukan sebungkus biskuit yang ditinggalkan oleh pendaki lain. Alhamdulillah, asupan tenaga walaupun sedikit sudah cukup. Tak terhitung berapa kali kami harus berhenti untuk menghela nafas.
|
Istirahat Sejenak Menuju Pos 3 |
|
With Riani Djangkaru : Keindahan Lain Yang Kami Temui |
Hujan rintik mengiringi perjalanan ini dan setelah sekitar satu jam berjalan, kami sampai di Pos 4 Ranu Kumbolo. Tampak dari gardu pos 4 keindahan Ranu Kumbolo sangat menakjubkan. Danau berwarna hijau dihiasi oleh perbukitan disekelilingnya dan warna-warni tenda para pendaki yang bermalam disana. Kami sangat puas dengan tebusan kelelahan fisik kami ini. Berfoto ria sejenak di Pos 4 kami langsung turun menuju lembah Ranu Kumbolo. Kami memilih spot tenda bersebelahan dengan turunan menuju Ranu. Sebenarnya kami ingin mendirikan tenda dibawah tanjakkan cinta, namun pada saat itu terlihat disana sangat ramai dengan tenda pendaki lain. Tenda selesai kami dirikan, lalu kami menghidupkan parafin untuk membuat makanan dan minuman. Rasa haus dan lapar terbayar sudah dengan keindahan Ranu Kumbolo.
|
Kawan Deni Didepan Gardu Pos 4 |
|
Mr. Kholil Sore Itu |
No comments :
Post a Comment