STRATEGI ORGANISASI
Manajemen
strategi mempunyai sebuah kerangka kerja. Proses strategi manajemen terdiri
dari tujuh proses dan aktivitas utama yaitu
menilai SWOT organisasi, merumuskan misi organisasi, merumuskan filosofi
dan kebijakan organisasi, menetapkan tujuan strategik, menetapkan strategi
organisasi, implementasi strategi organisasi, dan pengawasan strategi
organisasi. Review ini akan membahas pendalaman materi mengenai bagaimana
sebuah organisasi akan merumuskan strategi organisasinya.
Strategi tingkat Sosial (Societal
Strategy)
Strategi tingkat sosial dari sebuah
organisasi pada umumnya dirumuskan oleh dewan direktur. Strategi ini menyangkut
hubungan antara organisasi dengan lingkungan eksternalnya, seperti isu luas
tentang status perusahaan, tanggungjawab sosial dan akuntabilitas, dan juga
etika bisnis. Poin utama dari strategi tingkat sosial ini adalah bagaimana
organisasi beguna sebagai bagian dari masyarakat sekitar, masyarakat luas,
negara dan dunia internasional.
Strategi tingkat Korporasi (Corporate
Strategy)
Strategi korporasi dirumuskan oleh
manajemen puncak untuk mengendalikan kepentingan dan operasi perusahaan yang
memiliki lebih dari satu lini usaha. Pertanyaan strategi yang dirumuskan adalah
“bisnis apa yang akan kita tekuni?” dan “bagaimana sumberdaya akan dialokasikan
diantara jenis-jenis usaha?”. Tujuan strategi korporasi mengarahkan
pengaplikasian sumber daya perusahaan secara total. Keputusan strategi
berhubungan dengan penggunaan sumber daya untuk melakukan akuisisi, pengembangan
bisnis baru, kemitraan, operasi global atau pelepasan.
Strategi Unit Bisnis (Business
Strategy)
Strategi unit bisnis menyangkut
kepentingan dan operasi unit bisnis tertentu. Strategi menjawab pertanyaan
seperti “Bagaimana usaha ini akan bersaing?” “Produk apa yang akan ditawarkan?”
“ Pelanggan mana yang akan dilayani?”. Secara khusus strategi unit bisnis
meliputi pemilihan bauran produk, fasilitas lokasi atau tekhnologi baru dan
sebagainya. Strategi ini berupaya menentukan pendekatan apa yang sebaiknya diambil
unit bisnis itu untuk pasarnya dan bagaimana sebaiknya bisnis dilakukan dengan
sumber daya dan kondisi pasarnya. Strategi pada tingkatan ini memilih dan
memanage bidang dimana organisasi menggunakan sumber nilai yang mereka ciptakan
dan mengkoordinasikan kemampuan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif.
Strategi tingkat Fungsional
Strategi tingkat fungsional
mengarahkan kegiatan dalam bidang fungsional (keuangan, pemasaran, penelitian
dan pengembangan, SDM, produksi) untuk beroperasi yang mendukung setiap unit
bisnis. Strategi ini menjawab pertanyaan seperti “Bagaimana dapat
mengaplikasikan keahlian fungsional untuk mendukung strategi terbaik dari
tingkatan unit bisnis?” Tujuan strategis masing-masing fungsi adalah untuk
menciptakan suatu kompetisi inti yang
memberikan organisasi keunggulan kompetitif. Untuk memperoleh keunggulan
kompetitif , organisasi harus mampu minimal : menjalankan aktivitas
fungsional dengan biaya yang lebih rendah dibanding pesaing, atau
menjalankan aktivitas fungsional dengan cara yang jelas berbeda dari
produk/ jasa yang dihasilkan oleh pesaing.
Identifikasi Strategi Korporasi
Berikut ini adalah berbagai hal
terkait strategi korporasi dan dimensi-dimensi yang seharusnya diuji dalam
rangka memperoleh gambaran yang tepat mengenai strategi korporasi organisasi yang
dilaksanakan saat ini oleh sebuah organisasi, yaitu:
·
Tujuan strategi organisasi: pertumbuhan,
profitabilitas, dan keuangan
·
Sikap organisasi terhadap risiko yang
diperoleh dari likuiditas dan utang
·
Peran yang diberikan untuk masing-masing
bisnis dalam total portofolio bisnis: pertumbuhan, stabilitas, dan penghematan
·
Tipe keunggulan strategi (jika ada)
dalam beberapa bisnis yang berbeda
·
Unit Bisnis yang diperoleh dan
penyebabnya, Unit bisnis yang dihapus dan dilepaskan juga penyebabnya
·
Derajat dan Sifat perbedaan: konsentris,
konglomerat
·
Banyaknya perbedaan unit bisnis didalam
portofolio, segmen pasar dari produk dan targetnya dari masing-masing unit
bisnis, ukuran keterkaitan dari bisnis yang berbeda
·
Prospek profitabilitas, market share,
tingkat pertumbuhan, masing-masing bisnis
·
Kriteria yang digunakan dalam investasi
dana di masing-masing bisnis
ANALISIS STRATEGI KORPORASI
Strategi korporasi yang efektif memberikan
perusahaan keseimbangan portofolio bisnis yang memungkinkan perusahaan dapar
mencapai tujuan strategisnya, terutama dalam hal profitabilitas, pertumbuhan,
dan performa keuangan. Perumusan strategi korporasi ini memerlukan penentuan
kebijakan investasi oleh para ahli korporasi, yang mana, para ahli tersebut
harus menentukan dimana organisasi mengalokasikan sumberdayanya diantara
unit-unit bisnis yang ada diportofolionya atau untuk memasuki bidang bisnis
yang baru. Di beberapa portofolio investasi keuangan, tujuan investor adalah
untuk memperoleh portofolio investasi: yang memberikan hasil terbaik dengan
biaya paling sedikit dan derajat resiko yang paling bisa diterima.
Tekhnik Untuk Menganalisis Strategi
Korporasi
Analisis portofolio merupakan
pendekatan utama dalam analisis strategi korporasi diperusahaan yang beraneka
ragam. Ada dua teknik analisis portofolio yang sering dipakai: (1) the Boston
Consulting Group (BCG) growth-share matrix dan (2) the General Electric (GE)
business portfolio matrix. Kedua tekhnik ini digunakan dalam dua tingkatan
process. Di tingkatan pertama, matrik BCG akan digunakan untuk memperoleh
plot-plot sementara dari portofolio korporasi karena ini sangat mudah dan
membutuhkan data yang sedikit. Pada tingkatan kedua, matrix portofolio GE
digunakan untuk menyororti unit bisnis tersebut yang memerlukan perhatian
khusus baik karena unit bisnis tersebut sangat penting atau karena unit bisnis
tidak dapat menunjukkan apa yang diharapkan dalam plot BCG yang pertama.
The BCG Growth Share Matrix
BCG
(Boston Consulting Group) adalah perusahaan konsultan manajemen swasta yang
bebasis di Boston. BCG memperkenalkan dan mengembangkan sebuah model tentang
pertumbuhan pangsa pasar. Metode analisis BCG (Boston Consulting Group)
merupakan metode digunakan dalam menyusun suatu perencanaan unit bisnis
strategic dengan melakukan pengklasifikasian terhadap potensi keuntungan
perusahaan (Kotler, 2002).
BCG
Growth-Share Matrix mempunyai empat-sel (2 dari 2) matriks yang digunakan untuk
melakukan analisis portofolio bisnis sebagai langkah dalam perencanaan
strategis yang didesain secara spesifik untuk mendorong usaha perusahaan
multidivisi dalam merumuskan strategi tersebut.
Kerangka
kerja ini mengasumsikan bahwa peningkatan pangsa pasar relatif akan
menghasilkan peningkatan kas. Dengan mengembangkan keunggulan biaya, kurva
pengalaman menunjukkan indikasi peningkatan pangsa pasar atas perusahaan
pesaing. Asumsi kedua adalah bahwa pasar yang berkembang membutuhkan investasi
dalam aktiva untuk meningkatkan kapasitas dan demikian pula dalam aliran arus kas.
Unit
bisnis yang sedang berkembang, dapat memperoleh uang sebagai pembiayaan modal
melalui usaha yang ada di unit bisnis lainnya yang lebih dulu ada. Arus kas
yang masuk dari unit bisnis terdahulu akan memberikan keuntungan tersendiri
bagi unit bisnis yang sedang berkembang.
Empat
kategori BCG Matrix adalah:
Anjing-
Perusahaan yang termasuk dalam kategori Anjing memiliki pangsa pasar rendah dan
tingkat pertumbuhan yang rendah, sehingga perusahaaan tersebut tidak melakukan
aktivitas pemakaian kas yang tinggi. Kebanyakan perusahaan atau organisasi
dengan kategori ini memiliki resiko disvestasi yang tinggi karena kebijakan
pemakaian kas yang tidak efektif dan efisien.
Tanda Tanya
– Organisasi dalam kategori question mark ini tumbuh pesat dan mempunyai aliran
arus kas yang tinggi, tetapi karena mereka memiliki saham pasar yang rendah
mereka tidak menghasilkan uang banyak. Perusahaan question mark memiliki
potensi untuk mendapatkan pangsa pasar dan menjadi bintang, dan akhirnya memasuki
kategori cash cows ketika pertumbuhan pasar melambat. Jika question mark tidak
berhasil menjadi pemimpin pasar, ada kemingkinan pada tahun mendatang
perusahaan tersebut memasuki kategori anjing. Perusahaan question mark ini
harus menganalisa secara hati-hati ketika akan melakukan investasi, apakah uang
yang diinvestasikan benar-benar berada pada tempat yang tepat untuk
meningkatkan pangsa pasar.
Bintang
- Bintang menghasilkan uang dalam jumlah besar karena pangsa pasar mereka yang
relatif kuat, tetapi juga mengkonsumsi uang dalam jumlah besar karena laju
pertumbuhan yang tinggi. Jika bintang dapat mempertahankan pangsa pasar yang
besar, ia akan masuk dalam kategori cash cows ketika terjadi penurunan tingkat
pertumbuhan pasar. Perkembangan portofolio menjadi tolak ukur kas masa mendatang
perusahaan.
Kas Sapi
- Sebagai pemimpin di pasar yang matang, cash cows menunjukkan laba atas aset
yang lebih besar daripada tingkat pertumbuhan pasar, konsumsi kas dari
masing-masing unit bisnis yang “diperah” akan lebih banyak terjadi. Cash Cows
memberikan uang tunai yang diperlukan untuk mengubah question mark menjadi
pemimpin pasar, untuk menutupi biaya administrasi perusahaan, untuk mendanai
penelitian dan pengembangan, untuk layanan utang perusahaan, dan untuk membayar
dividen kepada pemegang saham. Karena cash cows menghasilkan arus kas yang relatif stabil,
nilainya dapat ditentukan dengan tingkat akurasi yang memadai dengan menghitung
nilai sekarang dari aliran kas dengan menggunakan analisis discounted cash
flow.
Keterbatasan
Tingkat
pertumbuhan pasar hanya merupakan salah satu faktor dalam daya tarik industri,
dan pangsa pasar relatif hanya satu faktor dalam keunggulan kompetitif.
Share-growth matriks mengabaikan faktor lain di kedua faktor penentu penting
dari profitabilitas.
Kerangka
kerja ini mengasumsikan bahwa setiap unit bisnis mempunyai independensi dari
yang lain. Dalam beberapa kasus, sebuah unit bisnis yang merupakan kategori anjing
dapat membantu unit usaha lain mendapatkan keuntungan kompetitif.
Matriks
sangat bergantung pada luasnya definisi pasar. Sebuah unit usaha dapat
mendominasi ceruk kecil, tetapi memiliki pangsa pasar yang sangat rendah dalam
industri secara keseluruhan. Dalam kasus seperti itu, definisi pasar dapat
membuat perbedaan antara anjing dan cash cows.
The GE Bussiness Portofolio Matrix
Matrix
GE atau McKinsey Matrix adalah alat strategis untuk analisis portofolio. GE /
McKinsey Matrix adalah perluasan dari Matrix BCG. Alat ini membandingkan bisnis
yang berbeda pada variabel- variabel "Kekuatan Bisnis" dan "Pasar
Daya Tarik". Hal ini memungkinkan pengguna bisnis untuk membandingkan
kekuatan bisnis, daya tarik pasar, ukuran pasar, dan pangsa pasar untuk
berbagai unit bisnis strategis (SBU) atau penawaran produk yang berbeda.
GE Matrix Posisi dan Strategi
GE
/ McKinsey Matrix dibagi menjadi sembilan sel - sembilan alternatif untuk
penentuan posisi dari setiap SBU atau untuk masing-masing penawaran produk.
Berdasarkan kekuatan bisnis dan daya tarik pasar setiap SBU akan memiliki
posisi yang berbeda dalam matriks. Selanjutnya, ukuran pasar dan penjualan saat
ini akan membedakan setiap SBU.
Sembilan
sel dalam matriks dapat dikelompokkan menjadi tiga segmen utama:
Segmen
1 (invest and grow): Ini adalah segmen terbaik. bisnis memupnyai kekuatan dan
pasar sangat menarik. Perusahaan harus mengalokasikan sumber daya dalam bisnis
ini dan memfokuskan pada pertumbuhan bisnis dan meningkatkan pangsa pasar.
Segmen
2 (selective investment): usaha ini mempunyai daya saing yang kuat, tetapi
pasar tidak begitu menarik, segmen ini mempunyai gap yaitu dengan pasar memliki
kekuatan besar tetapi bisnis tidak cukup kuat untuk mengejar peluang yang potensial.
Para pembuat keputusan harus membuat keputusan tentang bagaimana untuk
menangani lebih lanjut dengan SBU ini. Beberapa dari mereka mungkin
mengkonsumsi banyak sumber daya dan tidak menjanjikan sedangkan yang lain
mungkin membutuhkan sumber daya tambahan dan strategi yang lebih baik untuk
pertumbuhan.
Segmen
3 (harvest/divest): Ini adalah segmen terburuk. Bisnis di segmen ini adalah
lemah dan pasar tidak menarik. Para pembuat keputusan harus mempertimbangkan
secara tepat baik reposisi SBU ini ke segmen pasar yang berbeda ataupun
mengembangkan biaya-efektif yang lebih baik, atau menyingkirkan SBU ini dan
menginvestasikan sumber daya ke dalam SBU yang lebih menjanjikan dan menarik..
ANALISIS
STRATEGI UNIT BISNIS
Strategi Tingkat Bisnis
Pada
tingkatan bisnis tugas organisasi adalah untuk menggunakan core competences
yang ada pada level fungsional dan mengkombinasikannya untuk memanfaatkan
peluang dalam lingkungan organisasi. Strategi pada tingkatan ini memilih dan
memanage bidang dimana organisasi menggunakan sumber nilai yang mereka ciptakan
dan mengkoordinasikan kemampuan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif.
Strategi
tingkat bisnis yang dibutuhkan organisasi adalah :
- Memilih bidang usaha dimana organisasi akan bersaing.
- Menentukan posisi organisasi sehingga dapat menggunakan sumberdaya dan kemampuan untuk memanage lingkungan agar dapat melindungi dan memperluas bidang usahanya.
Pengelolaan Biaya Secara Menyeluruh
Strategi
Biaya Rendah tingkat bisnis adalah rencana dimana organisasi menghasilkan
produk dan jasa dengan harga yang rendah untuk seluruh kelompok pelanggan. Strategi
tingkat bisnis memusatkan perhatian kepada pemilihan bidang dimana organisasi
dapat memanfaatkan core competences tingkat fungsional.
Domain
organisasi merupakan range produk dan jasa yang dihasilkan oleh organisasi
untuk menarik konsumen dan stakeholder lainnya. Perusahaan dapat menggunakan
keterampilannya dalam penciptaan nilai dengan biaya rendah untuk menghasilkan
produk bagi kelompok konsumen yang menginginkan produk dan jasa dengan harga
murah.
Diferensiasi Produk
Strategi
Differensiasi Tingkat Bisnis adalah rencana organisasi menghasilkan harga dan kualitas
tinggi yang ditujukan pada segmen pasar tertentu. Pilihan strategi menentukan perusahaan
mana yang akan dijadikan pesaing langsung organisasi. Untuk sukses dalam bersaing
harus mengembangkan strategi baiaya rendah atau strategi differensiasi untuk melindungi
dan memperluas bidang usahanya.
Perusahaan juga dapat menggunakan kedua strategi tersebut secara
simultan dan menghasilkan produk yang berbeda dengan harga yang murah. Namun
ini sangat sulit untuk diterapkan kecuali perusahaan memiliki seperangkat core
competences yang kuat.
Fokus
Strategi
tingkat bisnis lainnya adalah Focus Strategy, yaitu spesialisasi di satu segmen
pasar dan memfokuskan seluruh sumberdaya organisasi pada segmen tersebut.
Strategi yang terfokus mengantarkan perusahaan menjadi lebih dekat dengan
pelanggannya dan menyesuaikan produk dan jasa yang mereka hasilkan dengan
kebutuhan pelanggan.
Adapula
strategi bisnis spesifik untuk perusahaan dengan situasi dan kondisi yang
spesifik, yaitu:
- Strategi untuk perusahaan yang dominan
Perusahaan
dengan dominasi posisi disektor industri yang dimasuki memfokuskan diri pada
pengelolaan, perbaikan, dan pengembangan posisi dalam sektor industri tersebut.
Beberapa rekomendasi strategi adalah sebagai berikut:
Tetap
Ofensif – perusahaan harus terus berusaha meningkatkan pangsa pasarnya.
Pengembangan dan peningkatan baik kualitas produk maupun layanan kustomer harus
tetap dilakukan; Memperkuat Pertahanan Melawan Musuh; Konfrontasi
- Strategi untuk perusahaan dengan pangsa pasar yang rendah
Perusahaan
dengan pangsa pasar yang rendah memfokuskan dirinya untuk memantapkan posisi
perusahaan dan mengembangkan posisi kompetitif perusahaannya. Perusahaan juga
harus mampu mempunyai keunikan tersendiri guna mendobrak pangsa pasar yang
telah didominasi perusahaan-perusahaan dengan keunggulan yang lebih kuat. Beberapa
rekomendasi strategi untuk perusahaan dengan pangsa pasar yang rendah adalah
dengan memilih dan berusaha bersaing dengan keras di segmen pasar yang sudah
dipilih; mengefesiensikan kegunaan dari penelitian dan pengembangan; perusahaan
harus senantiasa berpikir jauh kedepan tanpa harus memikirkan angan-angan yang
tinggi untuk jangka pendek.
- Strategi untuk perusahaan dengan industri yang stagnan
Diindustri
yang stagnan perusahaan harus mampu keluar dari jerat keterbatasan. Perusahaan
boleh membebaskan are operasional untuk mendapatkan improvisasi dalam hal
pertumbuhan pangsa pasar. Beberapa strategi untuk perusahaan dalam industri
yang stagnan adalah mengidentifikasi, membuat, dan mengeksploitasi pertumbuhan segmen
diindustri tersebut; menekankan pada kualitas dan inovasi produk; mengembangkan
efisiensi produksi dan sistem distribusi secara sistematis dan konsisten.
- Strategi yang bergantung pada kekuatan kompetitif dan tingkatan siklus-hidup produk
ANALISIS STRATEGI FUNGSIONAL
Tujuan strategis
masing-masing fungsi adalah untuk menciptakan suatu core competence yang
memberikan organisasi keunggulan kompetitif. Untuk memperolehkompetitifnya. kedan mengembangkan punggulan kompetitif , organisasi
harus mampu minimal : menjalankan aktivitas fungsional dengan biaya yang lebih
rendah dibanding pesaing, atau menjalankan aktivitas fungsional dengan cara
yang jelas berbeda dari produk/ jasa yang dihasilkan oleh pesaing.
Analisis strategi fungsional fokus pada evaluasi dan pemilihan strategi dalam
area-area fungsional seperti keuangan, penelitian dan pengembangan, produksi,
marketing, hubungan karyawan dan industri, dan hubungan masyarakat.
Memilih Strategi Organisasi
Muncul beberapa pertanyaan
tentang pertimabnga yang dilakukan dalam memilih strategi di tingkat fungsional
ini baik itu pertimbangan internal ataupun pertimbangan eksternal. Pertanyaan
tersebut merupakan salah satu petunjuk untuk memilih strategi yang tepat dalam
implementasinya. Ketika pertanyaan-pertanyaan tersebut memberikan respon
negatif, bukan berarti perusahaan memilih strategi yang salah untuk
diimplementasikan, mungkin saja tidak ada strategi yang dapat ditemukan untuk
masing-masing pertanyaan tersebut. Pertimbangan internal merefleksikan kekuatan
dan kelemahan perusahaan sedangkan pertimbangan eksternal merefleksikan peluang
dan ancaman yang kemungkinan diperoleh oleh perusahaan.
Pertimbangan Internal
- Apakah strategi tersebut efektif digunakan untuk menmaksimalkan penggunaan keuangan, sumberdaya manusia, dan sumber daya fisik perusahaan?
- Apakah strategi tersebut sesuai dengan tujuan strategik perusahaaan?
- Apakah strategi tersebut sesuai dengan nilai-nilai personal dari manajer dan karyawan perusahaan?
- Apakah terdapat hubungan langsung antara ekspektasi pasar yang dihasilkan perusahan dengan kapabilitas intenal perusahaan? Dan banyak pertimbangan-pertimbangan internal lainnya
Pertimbangan Eksternal
- Apakah strategi tersebut memperbaiki kondisi kompetitif untuk pasar saat ini dan juga garis produknya?
- Apakah pasar minimum yang dapat dicapai cukup untuk memproduksi pengembalian investasi minimal?
- Apakah strategi menggunakan atau mengambil manfaat dari pasar yang ada dan kekuatan produknya? Dan banyak pertimabngan-pertimbangan eksternal lainnya.
No comments :
Post a Comment