PANDANGAN PENGUKURAN DALAM
KEBERMANFAATAN KEPUTUSAN
A.
OVERVIEW
Perspektif pengukuran dalam pelaporan keuangan (financial reporting) adalah sebuah
pendekatan dimana akuntan mengambil sebuah tanggung jawab untuk menggabungkan
nilai wajar (fair values) dalam
laporan keuangan (financial statement)
yang tepat, dengan tetap memperhatikan reliabilitas. Hal ini memberikan sebuah
kewajiban tambahan untuk memberikan informasi kepada investor sehingga dapat
digunakan untuk memprediksi kinerja perusahaan di masa depan.
Ketika
tidak mungkin bahwa perspektif pengukuran akan ‘mengganti’ basis biaya historis dari akuntansi, maka kemungkinan menjadi
suatu masalah dimana keseimbangan relatif dari informasi berbasis biaya
dibandingkan dengan informasi berbasis fair-value
dalam laporan keuangan bergerak dalam arah fair
value. Mungkin hal ini aneh, dari masalah teknik seperti RRA dan akuntansi
biaya langsung sudah terjadi.
B.
ARE SECURITIES MARKETS EFFICIENT ?
Premis dasar pertanyaan ini adalah rata- rata perilaku
investor tidak terkait dengan teori keputusan rasional dan model investasi
sebagaimana menjadi garis besar Bab 3. Investor biased
dengan reaksi mereka terhadap informasi, dimana terdapat beberapa atribut dalam merespon informasi, misalnya self- attribution bias dan momentum bias. Kedua atribut ini tidak
konsisten dengan sekuritas efisiensi pasar dan teori keputusan yang
mendasarinya. Studi yang mempelajari perilaku investor terkait sekuritas pasar
efisien adalah behavioural finance.
Prospect Theory
Teori prospek memberikan alternatif berdasar perilaku
pada teori keputusan rasional. Berdasarkan teori ini, investor yang
mempertimbangkan investasi berisiko akan secara terpisah mengevaluasi
keuntungan dan kerugian prospektif. Teori ini berlawanan dengan teori keputusan
dimana investor mengevaluasi keputusan yang dibuat dalam konteks menilai
akibatnya terhadap total kekayaan yang mereka miliki. Berdasarkan penelitian
Burgtahler dan Dichev’s menemukan bahwa teori ini kurang jelas.
Is Beta Dead?
Dari sudut pandang akuntansi, luas beta bukan ukuran
risiko spesifik perusahaan yang relevan, dimana beta hanya meningkatkan peran
laporan keuangan dalam melaporkan informasi berisiko, yang artinya bahwa beta is not dead. Bagaimanapun juga,
beta berubah sepanjang waktu dan secara berangsur- angsur memiliki status
sebagai ukuran risiko dengan variable berdasar
akuntansi
Excess Stock Market Volatility
Ketidakstabilan
pasar saham berdasarkan studi Shiller tidak terpecahkan, sedangkan
berdasarkan Ackert dan Smith menyatakan bahwa hal ini tidak muncul jika dividen
dijelaskan secara luas. Walapun demikian, volatilitas/ ketidakstabilan ini dapat dijelaskan dengan model rasional
berdasar pada non- stationary.
Sebagai alternatif, volatilitas dipicu oleh faktor perilaku yang tidak
konsisten dengan efisiensi pasar.
Stock Markets Bubbles
Stock market
bubbles adalah harga saham meningkat
jauh dari nilai rasional yang menggambarkan kasus ekstrim dari volatilitas.
Shiller membuktikan bahwa perilaku bubble
dapat terjadi suatu waktu, dan sulit diprediksi kapan berakhirnya.
Secepatnya, hal ini akan ‘meletus’ karena peningkatan kepercayaan, seperti
gangguan resesi dan peningkatan inflasi.
Efficient Securities Market Anomalies
Berikut 3 kasus keganjilan pasar sekuritas efisen:
- Post- announcement drift
Pertama kali laba perusahaan diketahui, isi
informasi harus segera diterjemahkan investor dan terkait dengan harga pasar
efisien. Bagaimanapun, sudah diketahui yang terjadi adalah tidak demikian.
Unutk perusahaan yang melaporkan GN dalam laba per kuarter, return sekuritas abnormal cenderung
menyimpang naik sedikitnya 60 hari
berikutnya dari pengumuman laba. Dengan cara yang sama perusahaan yang
melaporkan BN memiliki return
abnormal menyimpang mundur dengan periode yang sama. Fenomena inilah yang
dinamakan post- announcement drift
- Market efficiency with respect to financial ratio
Pasar seringkali tidak melakukan respon
terhadap informai neraca samapai informasi menunjukkan laba atau arus kas,
sehingga hal ini menimbulkan pertanyaan lagi mengenai efisiensi pasar sekuritas
dan harus ditemukan cara strategi investasi yang menggunakan informasi neraca
untuk ‘memukul’ pasar. Ou dan Penman melakukan studi akan bahan bukti yang
membuat pasar tidak menunggu, serta detail mengenai strategi investasi untuk
melakukan beat the market.
Berdasarkan model OP, pertama kali saham dibeli, saham dipegang selama 24 bulan
dan kemudian dijual pada harga pasar pada saatnya. Saham yang dijual secara
cepat akan dibeli pada harga pasar 24 bulan kemudian unutk memenuhi kewajian
penjualan jangka pendek. Bagaimana strategi ini beat the market ? OP menghitung laba/ rugi dengan mengkonversi
kedalam ROR yang diagregatkan untuk memberi total return atas semua
transaksi. Walaupun kesempatannya nol, strategi ini sukses ‘memukul’ pasar.
- Markets response to accruals
Sloan memisahkan pelaporan laba beraih dalam
arus kas dari aktivitas operasional dan komponen akrual, baik pengurangan
ataupun penjumlahan keduanya. Sloan menunjukkan, bahwa pada kondisi semua sama,
pasar efisien seharusnya bereaksi lebih kuat terhadap satu dollar dari GN dalam
laba bersih jika dollar berasal dari arus kas operasional daripada dari akrual.
Discussion of efficient securities market anomalies
Permasalahan dengan transaksi cost- based defense dari efisiensi adalah terdapat keanehan yang
nyata yang bisa menghilangkan cost ground,
yatu biaya yang tidak menjelaskan apapun. Karena itu, kecuali kita mengetahui
biaya investasi yang seharusnya, kita tidak akan mengetahui apakah profit yang
dihasilkan investasi adalah ganjil/ aneh. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa
keanehan pasar sekuritas efisien semakin menimbulkan peningkatan pertanyaan
mengenai luas efisiensi pasar sekuritas.
Implications of Securities Market Inefficiency for
Financial Reporting
Konsekuensi yang paling tampak adalah pelaku (trader) cukup noise, tetapi ekspektasinya nol. Karena itu, bahkan dalam konteks
ekspektasi, harga saham tergantung pada nilai yang mendasar dari saham
tersebut. Pada waktu yang lain, bagaimanapun juga, investor rasional termasuk analysts akan menemukan mispricing dan mengambil keuntungan
dari hal tersebut, yang memicu harga pada nilai fundamental. Laporan keuangan
yang diperbaiki semakin membantu memprediksi nilai fundamental perusahaan dan
mempercepat proses arbitrasi. Kemudian, dengan mengurangi biaya analisis
rasional pelaporan yang lebih baik akan mengurangi bias dari perilaku investor.
Akibatnya, inefisiensi pasar sekuritas mendukung perpektif pengukuran.
Conclusions About Securities market Efficiency
Secara bersama- sama, teori dan bahan bukti menimbulkan
pertanyaan yang lebih besar mengenai luas efisiensi pasar efisien. Terdapat
bahan bukti yang membingungkan perilaku investor dan mengakibatkan mispricing yang besar kemungkinan
terjadi pada perusahaan dimana evaluasi keuangan sulit dilakukan, misalnya untuk
perusahaan dengan sejumlah besar aset tidak berwujud, perusahaan yang sedang
berkembang, dan pada perusahaan dimana asimetri informasi antara insider dan
outsider cukup tinggi. Pada intinya adalah
bahwa model pasar efisien masih bermanfaat sebagai pedoman laporan keuangan,
tetapi teori dan bahan bukti tidak efisien
terakumulasi pada saat mendukung
perspektif pengukuran, meskipun harus melalui pengorbanan reliabilitas untuk
peningkatan relevansi.
C.
OTHER REASON SUPPORTING A MEASUREMENT PERSPECTIVE
Sejumlah pertimbangan diberikan untuk menyarankan bahwa
kegunaan keputusan atas pelaporan keuangan akan dapat ditingkatkan dengan
meningkatkan perhatian terhadap pengukuran. Pertimbangan-pertimbangan tersebut
dijelaskan pada poin- poin berikutnya.
D.
THE VALUE RELEVANCE OF
FINANCIAL STATEMENT INFORMATION
Dalam chapter 5 telah dibuktikkan bahwa adanya respon
terhadap harga sekuritas terhadap kandungan informasi mengenai laba bersih.
Penelitian ERC menunjukkan bahwa pasar cukup bergairah dalam menggunakan
kemampuannya untuk mengekstrak implikasi nilai laporan keuangan yang disiapkan
dengan dasar historical cost.
Lev (1989) telah menunjukkan bahwa respon
pasar terhadap good news atau bad news terhadap laba ialah cukup kecil.
Kenyataannya, hanya 2 – 5% dari variabilitas abnormal return dalam narrow-window
di seputar tanggal pengumuman laba dapat diatribusikan terhadap laba itu
sendiri. Kebanyakan dari variabilitas atas return
saham terlihat sebagai akibat dari faktor-faktor di luar laba.
Lev (1989) menghubungkan rendahnya saham
dengan rendahnya kualitas laba. Collins et
al. (1994) memberikan bukti bahwa kualitas laba dapat ditingkatkan dengan
memasukkan perpektif pengukuran dalam laporan keuangan, dengan dasar bahwa
penambahan ketepatan waktu atas laba yang
dinilai dengan nilai wajar tidak melebihi dari penurunan dalam reliabilitas.
Menurut Lev, masih banyak ruang bagi para akuntan untuk meningkatkan kegunaan
informasi laba.
E.
OHLSON’S CLEAN SURPLUS THEORY
Teori surplus bersih dari Ohlson memberikan
kerangka yang konsisten dengan perspektif pengukuran, dengan menunjukkan
bagaimana nilai pasar dari suatu perusahaan, dapat ditunjukkan dari segi
komponen laporan neraca dan laporan laba-rugi. Teori ini mengasumsikan kondisi
ideal, termasuk deviden yang tidak relevan. Namun demikian, teori ini sudah
memberikan banyak keberhasilan dalam menjelaskan dan memprediksi nilai aktual
perusahaan. Garis besar atas teori ini didasarkan kepada versi sederhana yang
dikemukakan oleh Feltham dan Ohlson (1995) atau dapat disingkat F&O.
F&O mulai dengan
menunjukkan determinan fundamental nilai perusahaan yaitu arus deviden
perusahaan tersebut. Goodwill yang bernlai 0 mewakili kasus khusus dari model
F&O yang disebut akuntansi tidak bias dimana laba abnormal tidak ada. Model
F&O dapat digunakan untuk mengestismasi nilai saham persusahaan.
F.
AUDITORS LEGAL LIABILITY
Mungkin sumber tekanan utama dalam perspektif
pengukuran muncul sebagai reaksi terhadap kegagalan yang begitu luar biasa dari
perusahaan-perusahaan besar, khususnya institusi keuangan.Dengan menggunakan
akuntansi biaya historis, dapat saja terjadi bahwa perusahaan yang ada saat ini
bisa menghilang di waktu kemudian. Sementara itu para akuntan dan para auditor
dapat mengklaim bahwa informasi tentang kegagalan yang akan datang secara
harfiah implisit didalam catatan atau sumber-sumber lain, atau tidak merupakan
tanggung jawab mereka, terdapat logika dasar tertentu terhadap masalah yang
dimunculkan oleh mereka-mereka yang mempertanyakan mengapa laporan keuangan
primer tidak secara lebih jelas meramalkan kemalangan yang terjadi. Lebih
lanjut, tekanan-tekanan tanggung jawab hukum ini cenderung terus meningkat.
Sebagai tambahan,
perusahaan tengah menghadapi tekanan yang semakin besar untuk bisa berperilaku
dalam cara-cara yang secara sosial dan lingkungan bertanggung jawab. Kebanyakan
perusahaan memiliki tanggung jawab ke depan secara substansial, sebagai contoh
dalam biaya restorasi tempat, yang sangat terkait dengan konsep penyesuaian
pendapatan dan biaya. Salah satu cara dimana para akuntan dan auditor bisa
melindungi diri mereka melawan tekanan-tekanan ini adalah untuk mengadopsi
perspektif pengukuran, yaitu, memperkenalkan lebih banyak nilai terbuka kedalam
akun.
No comments :
Post a Comment